MASJID AGUNG BANGIL

Rabu, 21 Juli 2010

Puasa Romadhon

8 Rajab 1431 H Pengasuh : Ust. HM. Nur Cholis Musytari
19 JuLi 2010 M


“BULAN ROMADHON”


1) Rasulullah SAW bersabda : “Apabila pada awal bulan Romadhon, maka setan dan Jin di belenggu, pintu-pintu neraka ditutup, maka tidak dibuka satu pintupun dari pintu-pintu neraka, dan pintu-pintu surga dibuka serta tidak ada satu pintu surga yang ditutup. Seorang malaikat berseru “Wahai orang-orang yang mencari kebaikan menghadaplah. Wahai orang yang mencari kejahatan berhentilah dan bagi Allah SWT ada orang-orang yang akan dibebaskan dari api neraka. Hal demikian ini terjadi setiap malam hari.”

Dikatakan bahwasanya hikmah dari terbelenggunya setan-setan agar mereka tidak menggoda orang-orang yang berpuasa dan tanda-tanda tersebut adalah kebanyakan dari orang-orang yang terjerumus dalam perbuatan maksiat bisa terhindar dan mereka kembali bertaubat kepada Allah SWT.

Adapun kejadian menyalahi keadaan diatas pada sebagian orang, maka sesungguhnya hal tersebut merupakan pengaruh dari bujukan setan yang merasuk dalam dasar nafsu yang jahat dan mengendap dalam pokok nafsu orang tersebut.

(Wahai orang yang mencari kejahatan berhentilah) yaitu orang yang menghendaki kemaksiatan bertahanlah dari kemaksiatan dan kembalilah kepada Allah, karena bulan Romadhon ini saat diterimanya taubat dan waktu untuk meminta ampunan. (Tuhfatul Akhwadzi Sarah Tirmidzi juz 3, hal. 359)

2) Sesungguhnya Islam menetapkan bahwa perut merupakan tempat penyakit dan sesungguhnya berlebihan dalam makanan bisa mengakibatkan hal-hal yang tidak baik dan sesungguhnya sebaik-baik orang adalah mengambil makanan dan minuman dengan secukupnya. Hal ini telah disabdakan oleh Rasulullah SAW “Kami adalah kaum yang tidak makan sampai lapar, apabila telah tiba waktunya makan maka kami makan tidak sampai kenyang.” Kebanyakan perkara yang menjadikan banyak makan sebagaimana dilakukan kebanyakan orang-orang sampai menjadi gemuk badannya, hal ini akan membebani dan menyakiti diri sendiri. Maka datang perintah puasa yang akan bisa menyelamatkan manusia dari berlebihan dalam makan, sehingga puasa akan menyeimbangkan kesehatan dan mengokohkan badan manusia. Para dokter menyarankan berpuasa pada keadaan sakit untuk pengobatan dan untuk mencapai kesehatan juga keselamatan.

3) Dalam falsafah puasa adalah belajar bersabar dan menguatkan kehendak yang mana dia terkadang melihat macam-macam makanan disamping kiri kanan padahal dia mampu untuk menjulurkan tangannya memakan apa yang disukai dan dikehendaki akan tetapi dia menahan nafsu dalam memilih dan menghendaki makanan tersebut, karena dia taat kepada Tuhannya dan merasa diawasi oleh – Nya
(Kitab Yas Alunaka Juz 1, hal. 128)

Minggu, 04 Juli 2010

Syadina Ali bin Abi Tholib ra

9 Rajab 1431 H Pengasuh : Ust. HM. Nur Cholis Musytari
22 Juni 2010 M



“SYAIDINA ALI BIN ABI THOLIB RA.”


1) Syaidina Ali ra berkata, “Aku bertanya tentang tanda-tanda kaum Rofidhoh”, dan Nabi Muhammad SAW bersabda “mereka yang mang-agung-kan dengan menyebut cinta kepada Ahlul Bait padahal bukanlah demikian dan tanda-tandanya adalah sesungguhnya mereka mencaci maki Abu Bakar ra dan Umar ra.”

2) Dari Syaidina Ali ra, bahwasanya Rasulullah SAW berkata “Hai Ali! Sesungguhnya engkau kelak disurga, Hai Ali! Sesungguhnya engkau kelak disurga, Hai Ali! Sesungguhnya engkau kelak disurga, akan datang suatu kaum yang disebut Rofidhoh (Syi’ah) maka apabila engkau menjumpai mereka, maka perangilah mereka.” Syaidina Ali ra bertanya “Wahai Nabi! Apa tanda-tanda mereka?”, Nabi SAW menjawab “Mereka tidak mengikuti jama’ah dan sholat Jum’at serta mereka mencaki maki Abu Bakar ra dan Umar ra.”

3) Syech Ibnu Hajar dalam kitab Zawajir tentang melakukan dosa besar, Imam Sya’bi berkata “Yahudi dan Nasroni mempunyai keistimewaan dalam 2 perkara yaitu pertama apabila mereka (Yahudi) ditanya, siapa sebaik-baik orang yang mengikuti agama kalian?, maka mereka (orang-orang yahudi) berkata “mereka adalah sahabat-sahabat Nabi Musa as.” Begitu juga dengan kaum Nasroni apabila mereka ditanya, Siapa sebaik-baik orang yang mengikuti agama kalian? Maka mereka (orang-orang Nasroni) menjawab “mereka adalah sahabat-sahabat Nabi Isa as, Apabila orang-orang rofidhoh (Syi’ah) ditanya, Siapa orang yang paling jahat dari pengikut agama kalian? Maka mereka (orang-orang Syi’ah) menjawab “mereka adalah sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW.” Perkara yang kedua yaitu : Bahwasanya kaum Yahudi dan Nasroni meminta ampun atas orang-orang yang mendahului mereka dan orang-orang Rofidhoh (Syi’ah) diperintahkan untuk meminta ampun bagi sahabat-sahabat Nabi SAW akan tetapi mereka mencaci maki para sahabat-sahabat Nabi SAW. Dengan demikian dikatakan bahwasanya orang-orang Rofidhoh (Syi’ah) lebih keji dan lebih jahat dari pada orang-orang Yahudi dan Nasroni. (Kitab : Roo Atul Ghomidoh hal. 32)

MASJID AGUNG BANGIL

MASJID AGUNG BANGIL MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA SEMUA KALANGAN AHLU SUNNAH WAL JAMA'AH