MASJID AGUNG BANGIL

Rabu, 27 April 2011

Al - Qur'an

22 Jumaadil Awal 1431 H Pengasuh : Ust. HM. Nur Cholis Musytari
29 April 2010 M


“AL QUR’ANUL KARIM”

1) Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. mereka Berkata dusta terhadap Allah sedang mereka Mengetahui.” (QS. Al Imran ayat 78)
2) Allah SWT memberitahu tentang Yahudi yang mana telah mendapatkan laknat dari Allah SWT, bahwa sesungguhnya ada sekelompok dari mereka telah merubah kalimat-kalimat dari letaknya dan mereka mengganti kalam Allah SWT serta menghilangkannya dari yang dikehendaki-Nya, agar kalimat-kalimat tersebut menjadi sangkaan bagi orang-orang Yahudi yang bodoh sebagai bacaan dalam kitab Allah SWT. (Kitab Ibnu Katsir juz 1 – hal. 377)
3) Ada sekelompok dari ahlul kitab dari pada pendeta-pendeta mereka, ulama-ulama’ mereka dan pemimpin-pemimpin mereka, yaitu Ka’ab bin Asro, Malik bin Soyif, Huyayyi bin Akhtof dan lain-lainnya mereka memutarbalikkan lidah-lidah mereka dengan bacaan kitab-kitab mereka yang telah diturunkan di dalam kebenaran menjadi bacaan yang berubah dengan tambahan pada Kalam Allah. Atau pengurangan, perubahan makna atau bacaannya berupa syair-syair sehingga bisa menjadikan sangkaan atas manusia bahwasanya hal tersebut adalah termasuk dari kitab Taurat, dan mereka menyangka bahwasanya kitab tersebut yang telah dirubah dan termasuk kalam Allah padahal tidak dari sisi Allah SWT. Maka orang-orang tersebut adalah pendusta dengan perkataan mereka yang telah dikatakan dalam kitab yang telah mereka rubah tersebut. Maka sesungguhnya mereka mengaku-ngaku bahwa kitab tersebut dari sisi Allah SWT. (Kitab Tafsir Munir juz 3 – hal. 272)
QUR’AN VERSI SYI’AH
1) Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya dalam masalah wilayah Ali ra dan imam-imam setelahnya maka sungguh dia beruntung dengan untung yang besar.
2) Wahai orang-orang yang telah diberikan kitab suci, berimanlah kalian dengan kitab yang Kami (Allah SWT) turunkan kepada Ali ra, dengan cahaya yang nyata.
3) Ada seorang bertanya tentang adzab yang pasti terjadi terhadap orang-orang kafir dengan wilayahnya Ali ra, maka tidak ada yang bisa menolak baginya (orang-orang kafir)
4) Maka menolak sebagian besar manusia dengan wilayahnya Ali ra kecuali karena kekufuran.
5) Sungguh telah kami jadikan kepada Adam dari sebelumnya akan kalimat-kalimat tentang Muhammad, Ali, Fatimah, Hasan, Husien dan Imam-imam dari anak turun mereka, maka dia telah lalai.

Rabu, 13 April 2011

amar ma'ruf nahi mungkar 2

Bangil, 12 April 2011 M Pengasuh : UST. H.Nur Kholis Musytari
18Jumaadil Awal 1432 H



AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR
(MENYURUHKEBAIKAN DAN MELARANG KEJELEKAN)


1) Allah SWT berfiman : “Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan Saudara-saudara kami yang Telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."
(QS. Al Hasyr Ayat 10)

2) Orang-orang yang setelah kaum muhajirin dan anshor sampai hari kiamat termasuk golongan tabi’in (Firman Allah : “Jangan membiarkan kedengkian dalam hati kami) yaitu dendam, rasa panas dihati dan mendidih hatinya yang bisa mendatangkan siksaan. (Firman Allah yang artinya : Untuk orang-orang yang beriman) ialah semua orang beriman dimana saja mereka berada. (Kitab Tafsir Maftuhal Al Uluhiyyah (Al Jamal) juz 4 hal. 317)

3) (Janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang) setiap orang yang mempunyai rasa yang dalam hatinya mempunyai rasa dengki dan benci terhadap salah sahabat Rasulullah SAW. Karena Allah telah memberi tiga urutan antara lain kaum Muhajirin, kaum Anshor dan orang-orang yang setelah mereka. Sedangkan para Tabi’in adalah termasuk orang yang disebutkan oleh Allah SWT sedangkan orang yang bukan dari golongan Tabi’in maka golongan tersebut bukan termasuk golongan orang yang beriman. Mereka bukan bagian dari orang-orang Islam. (Tafsir Khozin juz 7 hal. 55)

4) (Untuk orang-orang beriman. Ya Tuhan kami sesungguhnya Engkau yang Maha Pengampun dan Penyayang) Alangkah baiknya apa yang diambil sebagai hukum oleh Imam Malik dari ayat Al qur’an tersebut “Sesungguhnya orang-orang rofidhoh adalah orang yang mencaci maki sahabat Nabi SAW dia tidak mempunyai bagian dalam harta rampasan perang, karena mereka sama sekali tidak termasuk orang-orang yang mendapatkan sifat yang dipuji oleh Allah SWT.” Siti Aisyah ra berkata, “Mereka (Rofidhoh) disuruh untuk memintakan ampunan bagi para sahabat, akan tetapi mereka justru orang-orang Rofidhoh malah mencaci maki para sahabat.” Dan Siti Aisyah ra berkata lagi, “Engkau (orang-orang Rofidhoh) diperintah untuk memintakan ampun untuk para sahabat Nabi SAW tetapi kalian (orang-orang Rofidhoh) mencaci maki mereka (para sahabat). Aku (Siti Aisyah) telah mendengar Nabi mu, beliau SAW bersabda “kalian jangan meninggalkan umat ini sampai umat yang terakhir mengutuk umat yang pertama.” (HR Al Baghowi)
Kitab Tafsir Ibnu Katsir juz 3 hal. 340

amar ma'ruf nahi mungkar

Bangil, 5 Maret 2011 M Pengasuh : UST. H.Nur Kholis Musytari
1 Jumaadil Awal 1432 H



AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR
(MENYURUHKEBAIKAN DAN MELARANG KEJELEKAN)


1) Allah SWT berfiman : “Dan sesungguhnya Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al qur’an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olok (oleh orang-orang kafir) maka janganlah kau duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian) tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam jahannam.” (QS An Nisa ayat 140)

2) Rasulullah SAW bersabda : “Apabila Allah menurunkan adzab (siksa) ke salah satu kaum maka adzab itu akan mengena kepada orang yang bersama kaumnya, kemudian Allah membangkitkannya dalam alam kubur sesuai dengan amal masing-masing.” (HR. Bukhori dari Abdullah bin Umar)

3) Di dalam keterangan ini bahwa sesungguhnya orang yang diam dari kemunkaran akan sama dosanya dengan orang yang melakukan kemunkaran tersebut.
(Kitab Tafsir Munir juz 5 hal. 321)

4) Dari keterangan tersebut dapat diambil pengertian, bahwa menjauhi kedholiman adalah menjadi ketetapan syariat karena berkumpul dengan orang-orang yang bermaksiat adalah termasuk melemparkan dirinya sendiri ke tempat kerusakan (maksiatan).

5) Di dalam hadits riwayat Abdullah bin Umar terdapat peringatan yang keras untuk orang yang diam dari mencegah kemunkaran, maka bagaimana dengan orang yang bermuka manis kepada orang yang bermaksiat dan bagaimana pula bagi orang yang mendukung kemaksiatan serta bagaimana bagi orang yang membantu kemaksiatan?.
Dari Ibrohim bin Umar Ad Dhokhoni beliau berkata, “Pada suatu hari Allah SWT member wahyu kepada Nabi Yussak bin Nun isi wahyu tersebut yaitu “Sesungguhnya Saya (Allah SWT) membinasakan kaum mu (Kaum nabi Yussak) orang-orang yang baik empat puluh ribu dan orang yang berdosa sebanyak enam puluh ribu.” Nabi Yussak berkata, “Wahai Tuhanku! Bagi orang-orang yang berbuat dosa sudah pantas mendapatkan siksa, lalu bagaimana orang-orang yang tidak berbuat dosa?”, Allah SWT menjawab, “Sesungguhnya mereka (orang-orang baik) tidak membenci kemaksiatan sebagaimana Aku benci, bahkan mereka ikut makan-makan dan minum bersama mereka.”
Malik bin Dinnar berkata, “Allah SWT telah memberi wahyu kepada sebagian malaikat yaitu “hancurkan kota ini dan kota ini beserta penduduknya.” Malaikat berkata, “Disitu ada hamba-Mu yang tidak pernah berbuat durhaka sekalipun hanya sekejab mata!.” Allah SWT menjawab, “Hancurkan kota ini bersama penduduknya sekalipun ada orang yang ahli ibadah, maka sesungguhnya hati orang yang ahli ibadah tidak merasa cemburu kepada-Ku sekalipun hanya sesaat.” (Kitab Abu Jamroh hal. 201)

MASJID AGUNG BANGIL

MASJID AGUNG BANGIL MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA SEMUA KALANGAN AHLU SUNNAH WAL JAMA'AH