MASJID AGUNG BANGIL

Senin, 20 Juni 2011

kitab-kitab Syi'ah Rofidho

19 Rajab 1431 H Pengasuh : Ust. HM. Nur Cholis Musytari
21 Juni 2011 M


“KITAB-KITAB SYI’AH ROFIDHOH”

1) Hanan dari orang tuanya, dari Abu Ja’far, Hanan berkata, Aku bertanya kepada Abu Ja’far, “Apakah anak Nabi Ya’kub menjadi Nabi?,” Abu Ja’far menjawab, “Bukan, tetapi mereka adalah keturunan Anak para Nabi, mereka tidak meninggalkan urusan dunia kecuali orang yang beruntung, yaitu mereka yang bertobat dan mengingat kesalahan apa yang telah dikerjakan. Sedangkan dua orang tua (Abu Bakar ra & Umar ra) dia meninggal dunia sebelum bertobat dan tidak mau mengingat kesalahan apa yang dia kerjakan terhadap Syaidina Ali ra. Maka dia berdua harus mendapat kutukan dari Allah SWT, Malaikat dan Manusia seluruhnya.
(Kitab Raudlotul Kaafi juz 8 – hal 168)

2) Diceritakan kepada kami dari Muhammad bin Miskin yaitu Abu Hasan, dari Said bin Musyayab. Berkata Abu Said Al Musyayab, “Abu Musa Al Asy’ari memberi kabar kepada aku bahwa sesungguhnya Abu Musa telah berwudlu dirumahnya kemudian dia keluar lalu Abu Musa Al Asy’ari berkata, “Aku selalu mengikuti Rasulullah SAW dan aku menjadi juru kunci rumah Rasulullah SAW.” Pada suatu hari Abu Bakar datang seraya mengetuk pintu kemudian aku bertanya “Siapa ini?”, maka dia menjawab “Abu Bakar!”, dan aku berkata “Sebentar”, kemudian aku mendatangi Rasulullah SAW seraya berkata, “Wahai Rasulullah! Ini Abu Bakar, mau minta ijin masuk”, Kemudian Rasulullah SAW menjawab, “Berilah ijin untuk masuk dan kabarkanlah kepada dia, kalau dia (Abu Bakar) akan masuk surga.” Kemudian aku mendatangi Abu Bakar sambil berkata kepada Abu Bakar, “Silakan masuk!, karena Rasulullah telah memberi kabar kepadamu kalau kamu akan masuk surga.” Maka Abu Bakar masuk dan dia duduk disamping kanan Rasulullah SAW. Tidak lama kemudian ada seorang yang menggerakkan pintu, maka Aku berkata, “Siapa ini?, maka dia menjawab Umar bin Khottob ra.” Aku berkata sebentar, kemudian aku mendatangi Rasulullah SAW seraya mengucap salam kepada beliau dan aku berkata, “Ini adalah Umar bin Khottob!, mau minta ijin untuk masuk”. Rasulullah SAW menjawab “Berilah ijin kepada Umar bin Khottob untuk masuk dan berilah kabar gembira kalau dia akan masuk surga”. Kemudian aku mendatanginya sambil berkata. “Masuklah! Rasulullah SAW telah memberi kabar gembira kepada mu kalau kamu akan masuk surga.” Maka Syaidina Umar masuk dan duduk disamping kiri Rasulullah SAW, dan menjulurkan kedua kakinya kearah sumur. Kemudian aku kembali ke tempatku sambil duduk seraya mengucapkan “Apabila Allah SWT menghendaki kebaikan terhadap seseorang maka Allah SWT akan mendatangkan orang tersebut kepada Rasulullah SAW. Kemudian datanglah seseorang sambil menggerakkan pintu, kemudian aku berkata, “Siapa ini?”, maka orang tersebut menjawab, “Utsman bin Affan”. Maka aku menjawab, “sebentar” dan aku mendatangi Rasulullah sambil memberitahukan bahwa Utsman bin Affan mau masuk. Maka Rasulullah SAW menjawab, “Berilah ijin kepadanya untuk masuk, dan berilah kabar gembira kalau dia masuk surga karena musibah yang menimpanya.” Maka aku mendatangi Utsman bin Affan seraya berkata kepadanya “Silahkan masuk! Sedangkan Rasulullah SAW telah memberi kabar kepadamu kalau kamu masuk surga karena musibah yang menimpamu”. (Al Hadits)

Senin, 13 Juni 2011

Keutamaan Kalimat laaillahaillallah

12 Rajab 1431 H Pengasuh : Ust. HM. Nur Cholis Musytari
14 Juni 2011 M


“Keutamaan kalimat Laaillahailallah”

1) Dari Abu Hurarairoh ra. berkata, “Aku bertanya wahai Rasulullah SAW siapakah orang yang paling beruntung mendapat syafa’at mu pada hari kiamat?, Rasulullah SAW menjawab, “Wahai Abu Hurairoh, aku telah mengira tidak ada seorang yang pertama kali yang bertanya tentang cerita ini karena aku tidak melihat kamu berkeinginan bertanya tentang ini. Manusia yang paling beruntung mendapat syafa’atku pada hari kiamat adalah orang yang membaca Laaillahailallah dengan tulus ikhlas dari hati atau jiwanya.”:

2) Hadits yang datang Anas bin Malik, bahwa barangsiapa yang membaca Laailahailallah dengan memperpanjang bacaannya, maka dosa empat ribu macam akan pasti dihapus termasuk dosa besar. Lalu Rasulullah SAW ditanya, “Seandainya tidak punya dosa besar?,” Rasulullah menjawab, “Dosa-dosa kedua orang tua,keluarganya serta dosa-dosa tetangganya.”

3) Dan juga Hadits dari Anas bin Malik beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda, ketika seorang hamba yang beriman membaca Laailahailallah maka beberapa langit akan terbakar sehingga langit bersimpuh dihadapan Allah SWT. Kemudian Allah SWT berfirman “berhentilah wahai langit!”, lalu Langit berkata, “Bagaimana aku berhenti sedangkan Engkau masih belum mengampuni orang yang membaca Laailahailallah” maka Allah SWT berfirman, “Aku tidak akan menggerakkan kamu karena bacaannya hambaku yang mukmin kecuali Aku telah mengampuni hambaku yang mukmin.” (Abu Jamroh hal. 35)

4) Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada ketakutan bagi orang yang senang membaca Laailahailallah ketika akan mati, di alam kubur dan dipadang mahsyar, seakan-akan Aku (Nabi SAW) melihat kepada mereka ketika suara terompet yang pertama mereka menampakkan kepalanya dari dalam tanah seraya berkata “segalah puji bagi Allah SWT yang telah menghilangkan kesusahan dari kami, sesungguhnya Tuhan kami adalah Maha Pengampun dan Maha Berterima kasih.” (HR Thobroni dari Ibnu Umar, Tafsir Munir juz 22 - hal. 268)

5) Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.”

Dari Abi Dzarrin, Aku bertanya “Wahai Rasulullah SAW apakah bacaan Laailahailallah termasuk kebaikan?” Rasulullah SAW menjawab, “Kalimat Laailahailallah adalah kebaikan yang paling utama.” (Tafsir Dzur Mansyur juz 4 – Hal 640)

MASJID AGUNG BANGIL

MASJID AGUNG BANGIL MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA SEMUA KALANGAN AHLU SUNNAH WAL JAMA'AH