MASJID AGUNG BANGIL

Kamis, 24 November 2011

KEUTAMAAN SHOLAT SUNNAH

1) Sholat Nafl diibaratkan dengan sunnah, Mandub, Hasan, Marghub, Mustahaq, Tathowwu’ dan Ikhsan kemudian sholat sunnah dibagi sholat sunnah Muakkad dan Ghoiru Muakkad. Dan beliau berkata bahwa sesungguhnya meninggalkan sunnah muakkad orang tersebut akan tersiksa sebab tercegah dari syafa’at Nabi SAW pada hari kiamat, sekalipun orang yang meninggalkan sunnah Muakkad tersebut tidak akan diadzab dengan api neraka. (Madzaibul Arba’ah juz 1 – hal. 64)
Disunnahkan sholat 4 rokaat sebelum Ashar dan Dhuhur serta sesudah Dhuhur. Dua rokaat setelah Maghrib dan Isya’ begitu juga sebelum keduanya. Dan juga 2 rokaat sebelum Shubuh.

1) Karena Sabda Nabi SAW, “Mudah-mudahan Allah SWT memberi rahmat orang yang sholat sunnah 4 rokaat sebelum Ashar. Maka sepantasnyalah menjaga sholat Sunnah tersebut seraya mengharap masuk didalam doa Nabi SAW.

2) Karena sabda Nabi SAW, “Barangsiapa menjaga 4 rokaat sebelulm Dhuhur serta 4 rokaat setelahnya maka Allah mengharamkan orang tersebut dari adzab neraka. Dan sholat Jum’at sama dengan sholat Dhuhur yaitu 4 rokaat qobliyah dan 4 rokaat ba’diyah.”

3) Karena hadits riwayat Imam Muslim bahwa sesungguhnya Nabi SAW sholat 2 rokaat sebelum dhuhur dan 2 rokaat setelahnya. 2 rokaat setelah Maghrib dan 2 rokaat setelah Isya’. Begitu juga 2 rokaat setelah Jum’at.”

4) 2 rokaat sebelum Shubuh sebagaimana Nabi SAW bersabda, “2 rokaat fajar (qoblah Shubuh) itu lebih baik dari dunia dan seisinya.”
Waktu Rowatib masuk sebelum sholat fardlu dengan masuknya waktu fardlu tersebut, dan rowatib tersebut setelah sholat fardlu yang mana masuk waktunya setelah melaksanakan fardlu tersebut. Waktu 2 rowatib tersebut keluar dengan keluarnya waktu fardlu tersebut.
(Nihayatus Zein hal. 99 – 101)

Minggu, 20 November 2011

SHOLAT

19 Dzulhijjah 1432 H Pengasuh : Ust. HM. Nur Cholis Musytari
15 Nopember 2011 M



1) Allah SWT berfirman : (Minta bantuan) carilah bantuan dalam urusanmu. (dengan bersabar) mencegah hawa nafsu dari hal-hal yang tidak disenangi (atau dengan sholat) hanya sholat yang disebutkan secara khusus dari pada jenis ibadah yang lain karena memuliakan ibadah sholat, oleh karena itu apabila Nabi Muhammad SAW ketika ditimpa masalah berat maka bergegas untuk menjalankan sholat. (Karena sesungguhnya sholat adalah perkara besar) maksudnya sholat itu adalah masalah yang sulit dan berat (kecuali untuk orang yang hatinya khusuk) yaitu orang yang selamat dalam berbuat ketaatan.

2) Keharusan melaksanakan sholat adalah perkara yang sulit kecuali bagi orang yang hatinya khusuk untuk Allah SWT dan merasa takut dengan siksanya, menampakkan keimanan dari dalam hatinya dan meyakini akan bertemu dengan Allah SWT untuk dihitung amalnya. Maka mereka bergegas untuk melaksanakan sholat agar jiwanya tenang, hatinya tentram, pikirannya tenang dan menghilangkan beban dari segala masalah. Nabi Muhammad SAW bersabda : “yang paling aku cintai dari urusan dunia mu adalah perempuan dan minyak wangi. ketenangan hatiku dibuat didalam sholat.” (HR. Imam Ahmad dari Anas bin Malik) Tafsir Munir Juz 1 – hal 154 – 156

SHOLAT DI DALAM MASJID

3) Dari Abu Hurairoh ra. sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda : “Sesungguhnya para Malaikat memanjatkan doa untuk seseorang diantara kalian selama dia di dalam tempat sholatnya yang menjadi tempat sholatnya selama dia belum batal, Malaikat berdoa yang artinya “Ampunilah dia, dan berilah rahmat kepadanya”

4) Yang dimaksud tempat sholat menurut sebagian besar para ulama’ hanya tempat sujud dan ruku’ bukan masjid yang lain. Seandainya dia berpindah ke kiri dan ke kanan maka kebaikannya hilang. Yang dimaksud kebaikan adalah doa para Malaikat. Menurut Qodi’iyat yang dimaksud tempat sholat adalah masjid yang sebenarnya sekalipun dia pindah dari tempatnya ke tempat yang lain, kalau bukan begitu maka imam yang pindah tempat akan kehilangan kebaikan yang banyak. Menurut dhohir hadits adalah sholat secara mutlak baik fardlu maupun sunnah. (yang dimaksud belum batal) seandainya dia telah batal maka doa Malaikat diharamkan sekalipun dia tetap dalam posisi duduk. (Kitab Abi Jamroh hal. 48)

MASJID AGUNG BANGIL

MASJID AGUNG BANGIL MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA SEMUA KALANGAN AHLU SUNNAH WAL JAMA'AH