MASJID AGUNG BANGIL

Kamis, 03 Februari 2011

27 Shoffar 1432 H Pengasuh : Ust. HM. Nur Cholis Musytari
1 Februari 2011 M


“KEHIDUPAN SAHABAT NABI MUHAMMAD SAW”

(Kitab Irsyadul Syaari juz 6 hal. 46 dan Kitab Fatchul Baari Juz 6 – hal 766)

1) Sesungguhnya Syaidina Umar bin Khottob pernah berkata, “Siapakah diantara kalian yang menghafal Sabda (Hadits) Nabi SAW tentang masalah fitnah?”, maka Khudaifah bin Al Yamani (Dia termasuk orang yang mengerti rahasia Rasulullah) berkata, “Aku adalah orang yang menghafal seperti apa yang di sabdakan oleh Nabi (hadits)”. Umar ra berkata, “datangkan mana hadistnya?, engkau adalah orang yang cerdas.” Rasulullah pernah bersabda fitnah seseorang itu ada di dalam keluarga, harta benda dan tetangganya. Adapun yang bisa menghilangkan fitnah adalah melakukan sholat, shodaqoh, amar ma’ruf dan nahi munkar. Syidina Umar ra berkata, “Bukan fitnah itu yang saya maksudkan, tetapi fitnah yang mengguncangkan seperti guncangan ombak dilaut.” Khudaifah berkata, “Wahai Amirul Mu’minin! Tidak apa-apa, engkau saja yang menerangkan tentang fitnah itu. Sesungguhnya diantara kamu dan fitnah ada pintu yang tertutup.” Umar ra berkata, “Pintu itu dibuka apa dirusak?”, Khudaifah menjawab, “Jangan dibuka lebih baik dirusak.” Umar ra. berkata, “Pintu tersebut sepantasnya untuk tidak dibuka (sampai hari kiamat).”

Imam Nawawi berkata, “Kemungkinan Khudaifah mengerti bahwa Syaidina Umar ra. akan terbunuh, tetapi Khudaifah enggan untuk membicarakan Syaidina Umar ra. bakal terbunuh, karena Umar ra adalah orang yang mengerti kalau dirinya adalah sebagai pintu. Maka Khudaifah memberi penjelasan yang bisa diterima maksudnya walaupun tidak menjelaskan tentang pembunuhan. Sepertinya Khudaifah mengumpamakan fitnah sebagai dinding dan hidupnya Umar ra sebagai pintu yang terkunci dan matinya Umar ra. diumpamakan sebagai pintu terbuka, maka selama Umar ra. masih hidup berarti pintunya masih terkunci, sehingga tidak ada sesuatu yang keluar dari dalam dinding. Apabila Umar ra. meninggal dunia maka pintu itu terbuka dan keluarlah apa yang ada di dalam dinding.”

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Aku adalah kotanya langit, dan Abu Bakar adalah pintunya, dan Aku adalah gudang keberanian dan Umar ra adalah pintunya, Aku adalah gudang rasa malu dan Utsman ra adalah pintunya, Aku adalah gudang ilmu dan Ali ra adalah pintunya.” Memiliki banyak kedermawan tidak akan bisa kecuali dengan keyakinan yang kuat, yang dimaksud keberanian disini adalah berani memperjuangkan agama. (Abu Jamroh hal. 80)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MASJID AGUNG BANGIL

MASJID AGUNG BANGIL MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA SEMUA KALANGAN AHLU SUNNAH WAL JAMA'AH