MASJID AGUNG BANGIL

Selasa, 26 Januari 2010

PEMIMPIN SETELAH NABI MUHAMMAD SAW

10 Shofar 1431 H Pengasuh : Ust. HM. Nur Cholis Musytari
26 Januari 2010 M


PEMIMPIN YANG BENAR SETELAH NABI


1) Dan sudah menjadi ketetapan bahwa Ali ra berkata , “Rasulullah SAW telah medahulukan Aba Bakar ra. Maka beliau sholat bersama orang-orang padahal aku hadir dan sehat. Seandainya Nabi SAW berkendak mendahulukan aku, maka beliau mendahulukan aku. Apakah kami tidak rela untuk urusan dunia kami terhadap orang yang diridhoi oleh Rasulullah untuk kepentingan agama kami.” (Sirrotun Nabi Al Mukhtar hal. 403)

2) Dari Ibnu Umar sesungguhnya Rasulullah SAW pada suatu hari keluar, maka beliau masuk ke masjid dan Abu Bakar adalah salah satu diantara dua orang yang berada disebelah kanan Nabi dan yang lainnya berada disebelah kiri Nabi SAW, pada waktu itu Nabi memegang tangan mereka berdua seraya berkata, “seperti inilah kita kelak dibangkitkan dihari kiamat”.

3) Dari Aisyah ra. berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak sepantasnya bagi satu kaum yang mana Abu Bakar berada ditengah-tengah mereka untuk menjadi seorang imam selain dari pada Abu Bakar.” Ini merupakan dalil akan keutamaan Abu Bakar dalam masalah agama diatas seluruh sahabat yang lain. Maka lebih dulunya Abu Bakar sebagai kholifah adalah lebih utama. (Tuhfatul Akhwadzi, juz 10 hal. 158 / 237)

4) Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang telah berani mencaci makimu Hai Abu Bakar, maka sungguh telah kafir.”

5) Rasulullah SAW bersabda : “Demi Dzat yang telah mengutusku dengan hak sebagai Nabi, tidak bakal masuk surga orang yang membencimu sekalipun amal ibadahnya seperti tujuh puluh Nabi.” (Insanul Uyun hal. 39)

6) Ada seseorang yang datAng kepada Ali ra seraya berkata “Engkau adalah sebaik-baik manusia”, maka Ali ra bertanya “Apakah engkau pernah melihat Rasulullah SAW?”, orang tersebut menjawab “Tidak”, “Apakah engkau telah melihat Abu Bakar ra”, orang tersebut menjawab “Tidak”, maka Ali ra berkata “Ingatlah engkau! Seandainya engkau berkata bahwasanya engkau pernah melihat Nabi, niscaya aku bunuh engkau dan seandainya engkau berkata bahwasanya engkau pernah melihat Abu Bakar ra dan Umar ra, maka aku akan cambuk engkau dengan cemeti dan akan aku hukum engkau sebagai seorang pendusta.” (Hayatul Shohabah, Juz 2 – hal 211)

2 komentar:

  1. Apakah penunjukan khalifah itu ada nash-nya? Jika penunjukan itu punya nash, maka tidak berlaku musyawarah...tapi jika tidak punya nash terus bagaimana?

    BalasHapus
  2. Kalau penunjukkan Abu BAkar RA sebagai Kahlifah setelah Nabi Muhammad SAW memang tidak ada,akan tetapi isyarat Nabi SAW yang mengarah kesana banyak sekali. Salah satu perkara yang tidak bisa disangkal oleh pihak atau golongan manapun bahwa Abu Bakar telah dipilih dan ditunjuk langsung oleh Nabi Muhammad SAW sebagai pengganti beliau SAW ketika jatuh sakit menjadi pemimpin ummat melakukan ibadah sholat yang membawahi seluruh shahabat.Termasuk didalamnya Ali RA yang tunduk dan patuh melaksanakan perintah Nabi SAW sholat dibelakang Abu BAkar RA. Maka dari sini berjalannya azas musyarawah untuk melakukan pengangkatan kholifah setelah Nabi SAW wafat. Seluruh shahabat mufakat dalam satu kata mengangkat Abu Bakar RA sebgai kholifah setalah Nabi SAW. begitu juga Ali RA yang pada waktu tidak hadir akhirnya beliau juga membai'at Abu Bakar RA sebagai Kholifah.
    Sebagai analog atau perbandingan titah Nabi SAW diatas, kalau saja Nabi SAW mengangkat Abu Bakar sebagai imam atau pemimpin melaksanakan perintah Allah yang paling besar nilainya di dunia maupun akherat dimata Allah SAW, yaitu sholat, maka urusan khilafah sudah layak dan pantas Abu Bakar yang memegangnya setelah Nabi SAW.

    BalasHapus

MASJID AGUNG BANGIL

MASJID AGUNG BANGIL MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA SEMUA KALANGAN AHLU SUNNAH WAL JAMA'AH